PRCF Indonesia siap melakukan Free Prior Informed Consent (FPIC) atau Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (Padiatapa) di empat desa di Kabupaten Kapuas Hulu. Keempat desa tersebut adalah Desa Nanga Betung, Sriwangi, Nanga Jemah dan Tanjung. Direncanakan dari 19 – 24 April mereka akan melakukan FPIC tersebut.

“Bila tidak ada aral melintang, kita akan melakukan FPIC di empat desa itu pada 19-24 April ini. Mulai sekarang kita sudah melakukan persiapan-persiapan. FPIC ini merupakan langkah awal kita untuk melakukan konservasi hutan desa,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut dalam rapat via google meet, Selasa (13/4/2021).

Empat desa tersebut akan  dilakukan pendampingan dalam pengelolaan hutan desa. Sama seperti halnya dengan Desa Nanga Lauk yang selama ini didampingi oleh PRCF Indonesia. Apa yang telah dilakukan di Nanga Lauk juga akan diterapkan di empat desa tersebut.

“Untuk tahap awal, tentunya kita akan melakukan sosialisasi dulu. Terutama dengan perangat desa beserta elemennya. Tentu tidak ketinggalan LPHD yang sudah terbentuk, nantinya akan menjadi mitra kita,” tambah Imanul.

Dalam rapat tersebut hampir seluruh anggota tim yang dinamakan Tim Lanskap Selatan Kapuas Hulu itu hadir. Hadir Program Manager, Ali Hayat dalam rapat via online tersebut. Rapat banyak membahas masalah teknis sebagai persiapan untuk turun ke lapangan.

“Pada prinsipnya tidak ada kendala soal persiapan ini. Apabila nanti ada perubahan rencana, bisa dibicarakan lagi, karena masih ada beberapa hari sebelum turun ke lapangan. Harapan kita saat di lapangan nanti bisa diterima dengan baik oleh perangkat desa beserta seluruh unsurnya,” harap Hayat.

Sosialisasi FPIC

Desa pertama yang akan dikunjungi adalah  Desa Nanga Betung. Di desa ini mereka akan melakukan sosialisasi dan FPIC. Apabila antara tim Lanskap Selatan dengan perangkat desa atau LPHD sepakat akan ada penandatanganan berita acara. Sebagai tanda program konservasi hutan desa akan dijalankan.

Dari Nanga Betung, tim melanjutkan perjalanan ke Desa Sriwangi. Di sini mereka akan menginap semalam pada 20 April. Dari pagi sampai sore mereka akan melakukan hal serupa seperti di Nanga Betung. Setelah selesai sosialisasi, mereka melanjutkan perjalan ke Nanga Jemah. Di sini mereka juga harus menginap.

Pada 21 April, melakukan sosialisasi di Nanga Jemah sama seperti dua desa sebelumnya. Dari pagi sampai sore acara ini berlangsung. Sore harinya, mereka kembali ke Putussibau. Di ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, tim akan melakukan rapat evaluasi.

Pada 23 April, mereka berangkat menuju Desa Tanjung. Di sini mereka melakukan hal serupa dengan tiga desa sebelumnya. Sore harinya setelah melakukan sosialisasi, kembali ke Putussibau. Pada 24 April mereka pulang ke Kota Pontianak (ros)