PRCF Indonesia menyerahkan Peta Patok Batas Hutan Desa dan Hutan Produksi Desa Nanga Lauk ke KPH Kapuas Hulu Utara, Jumat (4/3/2022) lalu. Peta itu diterima langsung oleh Kepala KPH Kapuas Hulu Utara, Mardiansyah S Hut.

“Peta patok batas hutan desa dan hutan produksi ini dibuat PRCF sesuai dengan standar tofografi. Bertujuan untuk memastikan secara jelas batas antara mana hutan desa dan hutan produksi,” kata perwakilan PRCF Indonesia, DM Zainuddin di Kantor KPH Kapuas Hulu Utara.

Pihak KPH Kapuas Hulu Utara menyambut baik peta patok batas tersebut. Tentunya peta tersebut sangat bermanfaat terutama bagi KPH sendiri dan Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan adanya peta itu, batas hutan desa dan hutan produksi tersebut menjadi jelas. Masyarakat desa juga harus tahu mengenai batas hutan desa dan hutan produksi terbatas.

“Setelah peta kita serahkan ke KPH, selanjutnya kita akan melakukan sosialisasi ke warga Desa Nanga Lauk. Pemerintah Desa Nanga Lauk sudah mendapatkan peta ini. Kita berharap, masyarakat desa Nanga Lauk sudah paham mana hutan desa dan mana hutan produksi terbatas,” ungkap Zainuddin ditemani rekannya, Yadi Purwanto dan Erik Munandar.

Untuk membuat peta tersebut, tidak hanya dilakukan oleh PRCF Indonesia semata, melainkan melibatkan pihak LPHD Lauk Bersatu. Secara regular, LPHD Lauk Bersatu didampingi PRCF melakukan pemasangan patok batas hutan. Tanda patok batas itu masih menggunakan material seng yang sudah dicat lengkap dengan nomornya.

“Hutan yang ada di Desa Nanga Lauk sebagian besar berada di rawa-rawa. Banyak patok ditancapkan di batang pohon yang berada di atas permukaan air. Semua patok itu sudah ditentukan titiknya menggunakan GPS,” ungkap Zanunuddin.

Bawa Mahasiswa Magang

Dalam kesempatan itu, Zainuddin tidak sendirian. Ia juga membawa tujuh mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Untan yang sedang magang di PRCF Indonesia. Para mahasiswa itu dibawa tujuannya agar bisa mendapatkan penjelasan langsung dari KPH soal hutan di wilayah Kapuas Hulu Utara.

PRCF Indonesia
Mahasiswa magang dari Fakultas Kehutanan Untan foto bersama dengan Kepala KPH Kapuas Hulu Utara (baju putih) dan perwakilan PRCF Indonesia

“Kepala KPH adalah alumni Fakultas Kehutanan. Beliau kita minta memberikan pencerahan kepada juniornya yang sedang magang. Para mahasiswa sangat senang bisa bertemu dengan KPH dan melihat secara langsung cara pengelolaan hutan di Kapuas Hulu,” tambah Zainuddin. (ros)