Pontianak (PRCF) – Upaya pemberdayaan masyarakat terus dilakukan oleh PRCF Indonesia. Kali ini menggelar pelatihan Smart Patrol dikhususkan untuk personel tim patroli hutan LPHD Lauk Bersatu. Pelatihan tidak di Nanga Lauk, melainkan di Kota Pontianak. Digelar dari 17-20 Februari 2020.
“Selama ini tim patroli selalu berkutat dengan pengawasan atau patroli hutan di lapangan. Kali ini, mereka kita akan latih smart patrol. Bagaimana mereka juga mahir dalam memainkan komputer agar bisa melaporkan temuan di lapangan secara cepat,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda di kantornya, Minggu (16/2/2020).
Dijelaskannya, patroli hutan tidak hanya sekadar mengamati atau mengawasi hutan desa maupun hutan produksi terbatas. Satu hal yang mesti dilakukan juga adalah melaporkan seluruh temuan di lapangan. Laporan itu harus melewati aplikasi smart patrol.
“Kalau sudah bicara aplikasi, tidak lepas dari komputer. Sementara anggota patroli kebanyakan belum paham dengan komputer. Untuk itulah kita bawa ke Pontianak, dilatih dulu cara mengoperasionalkan komputer mulai dasar dasar. Bila komputer sudah mereka kuasai, tentunya mereka bisa sendiri menggunakan smart patrol,” papar Imanul.

Ditambahkan Yadi Purwanto, specialist program conservation PRCF Indonesia, pelatihan memang dilaksanakan di Pontianak. Para anggota patroli dari LPHD Lauk Bersatu dibawa ke Pontianak. Alasannya, di Pontianak banyak memiliki fasilitas komputer.
“Saat ini anggota patroli hutan sudah berangkat dari Putussibau menuju Kota Pontianak menggunakan bis Damri. Diperkirakan hari Minggu mereka sudah tiba, dan langsung diinapkan di Kantor PRCF Jl Wahidin,” kata Yadi.
Adapun nama peserta yang mengikuti pelatihan smart patrol adalah Junaidi Rafli, Junaidi Alamsyah, Mawardiansyah, Sukiman, Joni, Herman, dan Kadri Hirawan. Semuanya tergabung dalam tim patroli hutan LPHD Lauk Bersatu. Selama ini, mereka inilah yang secara berkala melakukan patroli untuk memastikan tidak ada kerusakan hutan di desanya.
“Mereka belum mengenal dasar-dasar komputer. Makanya, kita kenalkan komputer agar mereka paham cara kerja komputer. Harapan kita tentunya agar seluruh anggota tim patroli hutan bisa melaporkan sendiri hasil dari patroli mereka tanpa harus didampingi,” harap Yadi.

Pelatihan dimulai 17 Februari di Laboratorium Komputer SMAN 1 Pontianak. Pada hari pertama ini, peserta akan dikenalkan dasar komputer dan microsoft office. Setelah mengenal dasar komputer, pada hari kedua, 18 Februari, barulah mereka dilatih cara kerja smart patrol. Tidak hanya smart patroli juga dikenalkan install program, dan design model.
“Pada hari ketiga, 19 Februari, kita akan melatih mereka mempratikkan smart patrol, cara menggunakan smartphone, GPS, dan tally sheet. Kalau sebelumnya di SMAN 1, di hari ketiga kita latih mereka di arboretum Untan,” papar Yadi.
Pada hari terakhir, 20 Februari para peserta pelatihan smart patrol dilatih cara men-download data. Data yang di-download adalah hasil dari praktik sebelumnya. Tempatnya kembali di SMAN 1 Pontianak. Setelah itu, mereka akan diajak jalan-jalan untuk refreshing.
“Setelah mengikuti pelatihan, kita akan ajak jalan-jalan untuk penyegaran. Selama ini mereka bergelut dengan hutan. Sekali-kali mereka yang tinggal jauh dari kota, kita ajak untuk menikmati keindahan Kota Pontianak,” ujar Yadi. (ros)