Data Managemen System – Beberapa waktu lalu, PRCF Indonesia membangun Data Managemen System. Pada Strategy Meeting di Lan Rung Resort, Phuoc HaiBeach, dekat Vung Tau, Vietnam, 19 April 2024 lalu, Azri Ahmad mewaliki PRCF Indonesia mempresentasikan Data Managemen System itu di hadapan peserta meeting.

Pada pemaparan awal, alumni Fakultas Kehutanan Untan ini menjelaskan tentang Indonesia telah mengatur  perlindungan   data pribadi melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022. Aturan tentang  Perlindungan  Data Pribadi itu disahkan pada 17  Oktober 2022. Ini sebagai bentuk  komitmen negara untuk menjaga  hak privasi dan keamanan  informasi setiap individu.

“Data yang harus dilindungi itu data pribadi terkait kesehatan, biometrik, genetika, catatan kriminal, data anak, data keuangan, dan data lainnya. Semua itu dilindungi peraturan perundang-undangan. Termasuk informasi tentang  nama lengkap, jenis kelamin, kebangsaan, agama, status perkawinan, dan/atau data pribadi yang digabungkan mengidentifikasi individu,” ungkap Azri.

Azri juga memaparkan soal ancaman penggunaan personal data. Kejahatan keuangan seperti pemerasan, penipuan, aplikasi pinjaman, aplikasi keuangan online, transaksi uang ilegal bisa terjadi dalam sistem online. “Ada mengaku sebagai orang lain untuk mendapatkan bantuan sosial, layanan kesehatan, program ketenagakerjaan. Belum lagi spam dan phishing melalui email, messenger, telepon, banyak terjadi. Untuk itulah, PRCF Indonesia membangun data management system,” paparnya di hadapan Direktur PRCF Indonesia, Fernando dan jajaran lainnya.

Azri Ahmad
Azri Ahmad (kiri) bersama Fifiyati Hoesni dan Imanul Huda di sela-sela pertemuan Strategy Meeting di Vietnam

PRCF Indonesia tidak secara khusus menggunakan  data tertentu atau data umum. Permintaan data yang dibuat oleh PRCF Indonesia hanya terbatas pada kebutuhan untuk melengkapi  persyaratan kegiatan. Data tersebut tidak  membentuk serangkaian  data yang dapat  dimanipulasi.  Data yang harus diisi  biasanya erisi nama, jenis kelamin,  nomor handphone dan email.

“Ke depannya PRCF Indonesia akan mencoba membuat semacam  number unik. Tentunya itu untuk kegiatan partisipan memudahkan  penelusuran riwayat kegiatan setiap orang pada proyek,” tambah Azri.

Banyak lagi yang dipaparkan Azri seperti new database system, access and role, interface display. Semua data management system itu untuk mempermudah pekerjaan seluruh karyawan PRCF Indonesia. Dengan satu aplikasi bisa menampung seluruh data dari karyawan.

Strategi Agenda

Strategy Meeting ini berjalan lancar. Pertemuan itu menghadirkan PRCF Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Bangladesh, dan Papu Nugini. Sebelum Azri, Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda telah melakukan presentasi. Segala kegiatan pendampingan PRCF Indonesia di Kabupaten Kapuas dipaparkan progresnya.

Dari pemaparan itu, diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk menentukan program strategis ke depannya. Pertemuan masih berlangsung sampai 21 April. Di sela-sela pertemuan, delegasi Indonesia diajak jalan-jalan dan menikmati kuliner khas Vietnam. (ros)