Presiden RI, Ir Joko Widodo tidak berhenti mengajak seluruh rakyat Indonesia menanam pohon. Ajakan itu kembali diingatkannya saat menghadiri acara puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/9). Perwakilan PRCF Indonesia yang hadir juga juga menyatakan siap melaksanakan apa yang disarankan orang nomor satu di Indonesia itu.
“Sebenarnya, PRCF Indonesia melewati LPHD Lauk Bersatu sudah sering melakukan aksi menanam pohon. Tahun tahun 2019 sampai saat ini program menanam pohon terus dilakukan. Adanya ajakan dari Pak Presiden, kita siap saja karena program itu telah lama berjalan,” kata Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat yang ikut hadir dalam Festival LIKE sejak 16 – 18 September lalu.
Bibit pohon didatangkan dari tempat pembibitan dari Nanga Pinoh Melawi. Bibit itu dibawa ke Desa Nanga Lauk Kabupaten Kapuas Hulu. Lalu, ditanam di lahan kosong yang ada di Nanga Lauk. Kadang juga mengambil bibit dari hutan lalu disemaikan untuk dibesarkan. Setelah itu, ditanam sebagai pakan lebah madu hutan.
“Kebetulan Nanga Lauk sebagai salah satu desa penghasil madu hutan terbesar di Kapuas Hulu. Jadi pakan untuk lebah terus ditingkatkan agar produksi madu lebih meningkat. Pada festival ini, salah satu peternak madu kita bawa dan madunya ikut dijual di sini,” ujar alumni Untan ini.
Dalam festival LIKE ini juga pihak panitia mempertemukan pada peternak madu dengan buyer alias pembeli. Hal ini menarik agar madu dari peternak bisa cepat diserap oleh pasar. Bila pola seperti ini lancar, beberapa pun jumlah produksi madu sudah ada pembelinya.
Selain itu, Rio dan KUPS Madu LPHD Lauk Bersatu menyempatkan untuk mendapatkan informasi pembuatan akun Sistem Registrasi Nasional (SRN) dan Nilai Ekonomi Karbon. Semua informasi sudah didapat dari KLHK dan siap untuk diimplementasikan.
Apa itu Festival LIKE?
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Festival LIKE 2023 menunjukkan kerja nyata dari langkah kolektif pembangunan hidup dan kehutanan, termasuk iklim dan energi baru terbarukan, serta menjadi persiapan rangkaian kerja dalam rangka COP28 di Dubai pada November mendatang.
Pada Pameran festival ini diikuti oleh 106 booth yang berasal dari BUMN dan swasta, kelompok masyarakat, unit kerja kementerian dan pemerintah daerah, aktivis dan juga dari kedutaan besar Amerika Serikat dan Norwegia
Tercatat, pengunjung festiva mencapai 37 ribu orang. Dalam acara ini, terdapat banyak kegiatan yang meliputi talk show, coaching clinic, seller met buyers, business matching, demo inovasi, perlombaan debat, puisi lingkungan, dan pidato bahasa Inggris dengan tema mangrove. (ros)