Rapat bulanan terakhir yang dilakukan PRCF Indonesia di tahun pertamanya

Rapat bulanan PRCF Indonesia kali ini sangat berkesan. Masalahnya, inilah rapat bulanan terakhir untuk tahun pertama keberadaan PRCF Indonesia melakukan pendampingan di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu.

“Tak terasa, kita memasuki akhir tahun pertama eksistensi PRCF Indonesia di Nanga Lauk. Rapat bulanan kali ini adalah yang terakhir di tahun pertama. Rapat bulanan berikutnya kita sudah memasuki tahun awal untuk tahun kedua PRCF,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut saat memberikan pengantar di acara rapat bulanan di kantornya, Jumat (28/8/2020).

Genap setahun PRCF Indonesia mendampingi warga Nanga Lauk dalam mengelola hutan desa. Berbagai program sudah dijalankan. Dari berbagai program tersebut, tentunya ada ada yang sesuai perencanaan. Namun, ada juga yang tidak sesuai harapan. Semua itu menjadi bahan evaluasi untuk program kerja di tahun kedua.

“Namanya juga tahun pertama, tentu banyak kekurangan dan kendala. Banyak juga program yang tak sesuai rencana. Namun, paling tidak kita sudah membuat fondasi penting di Nanga Lauk. Fondasinya adalah menciptakan lembaga dan sumber daya manusia yang merupakan kunci utama untuk implementasi program. Saya berharap, di tahun kedua, penguatan kelembagaan dan peningkatan SDM semakin kita tingkatkan,” tekad Imanul.

Usai memberikan pengantar rapat, Imanul memberikan kesempatan Rio Afiat, Manajer Program PRCF Indonesia melaporkan apa yang telah dibuat. Rio memaparkan, program PRCF yang telah direncakan bisa terealisasi. Cuma, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki untuk di tahun kedua.

Suasana rapat bulanan terakhir PRCF Indonesia di tahun pertamanya
Suasana rapat bulanan terakhir PRCF Indonesia di tahun pertamanya

“Hal paling berat adalah menanamkan kesadaran dan kekompakkan dalam kelembagaan. Memang butuh waktu lama untuk menanamkan hal tersebut. Hal ini masih dimaklumi mengingat rata-rata pengurus LPHD Lauk Bersatu masih awam soal organisasi atau mengurus sebuah lembaga. Saya yakin, ke depan mereka semakin menyadari akan tugas dan tanggung jawab masing-masing pengurus LPHD,” harap pria kelahiran Jawai Sambas ini.

Hutan Terjaga

Setelah Rio, giliran Yadi Purwanto, S Hut Specialist Program Conservation. Dia memaparkan, seluruh program yang telah dirancang bisa terealisasi dengan baik. Patroli hutan adalah program utama yang rutin dilakukan. Hanya ada di Nanga Lauk di Kalbar yang bisa melakukan patroli hutan secara rutin.

“Kendala dan hambatan sudah pasti ada. Paling tidak kita sudah memulai dengan menjaga hutan sebaik mungkin. Caranya dengan melakukan patroli hutan secara rutin, mencatat flora dan fauna yang ada di dalamnya. Alhamdulillah, semenjak ada patroli hutan, tidak ada kerusakan hutan oleh manusia maupun kebakaran,” kata Yadi.

Giliran Azri Ahmad S Hut, specialist program Livelihoods PRCF Indonesia. Salah keberhasilannya adalah sukses membentuk lima Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Lima KUPS itu adalah KUPS Madu, KUPS Karet, KUPS Rotan, KUPS Ikan, dan KUPS Ekowisata. Seluruh KUPS tersebut sudah mendapatkan SK dari Pemerintahan Desa Nanga Lauk.

“Dari lima KUPS itu yang mengalami kemajuan dan sudah menghasilkan keuntungan adalah KUPS Madu. Sementara KUPS lain masih perlu bimbingan. Saya yakin di tahun kedua nanti, seluruh KUPS sudah bisa menghasilkan laba atau keuntungan. Baru setahun, tentu masih perlu belajar lebih intensif lagi buat seluruh KUPS,” tambah Azri.

Berikutnya giliran Manajer Keuangan, Awaludin Razab. Mendekati akhir tahun pertama PRCF Indonesia, dana yang terserap sudah mencapai 94 persen. Dia yakin pas akhir bulan ini seluruh anggaran sudah terserap. “Semoga seluruh anggaran bisa terserap berdasarkan perencanaan,” harapnya.

Pengunjung Meningkat

Giliaran Manajer Pengelolaan Pengetahuan dan Informasi PRCF Indonesia, Rosadi Jamani. Selama ini ia mengelola website resmi PRCF, www.prcfindonesia.org, channel youtube PRCF Indonesia, dan fanpage Facebook PRCF Indonesia. “Untuk pengunjung website mengalami peningkatan dalam satu hari di atas 500 an pengunjung. Untuk channel youtube masih menunggu terpenuhinya jam tayang. Kalau untuk subscribe sudah memenuhi syarat. Untuk fanpage facebook sudah memiliki 646 pengikut,” jelasnya.

Terakhir Suhartian, bagian keuangan dan inventaris. Dia hanya mengingatkan untuk seluruh personel PRCF maupun LPHD untuk mengikuti SOP. Seluruh inventaris harus tercatat dan dijaga dengan baik. “Untuk pelaporan timesheet juga harus tepat waktu agar mudah pengiriman gaji,” katanya. (ros)