Pontianak (PRCF) – Setiap kerja harus dievaluasi. Yayasan Pelestari Ragamhayati dan Cipta Fondasi (PRCF) Indonesia sudah melakukan sejumlah kegiatan di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. Pada Senin, 7 Oktober 2019, yayasan yang dipimpin Imanul Huda S Hut M Hut menggelar rapat evaluasi di kediamannya di Pontianak.
Rapat evaluasi kali ini untuk melihat sejauh mana progress atau perkembangan yang telah dilakukan PRCF. Dihadiri seluruh pengurus dan masing-masing mempresentasikan apa yang telah diperbuat. Tidak hanya apa yang telah diperbuat, apa yang akan dibuat serta segala tantangan juga dibahas.
“Evaluasi ini sangat penting untuk mengukur sudah sampai di mana kemajuan yang dicapai. Termasuk juga merencanakan program kerja yang akan dibuat. Tidak ketinggalan mengenai segala tantangan dan hambatan juga dibahas dalam evaluasi ini. Semuanya untuk mencari jalan terbaik dan berharap seluruh program kerja PRCF berjalan lancar,” kata Imanul Huda.
Evaluasi pertama dari Pak Iwan yang juga arsitek. Ia membentangkan rencana pembangunan kantor LPHD Nanga Lauk. Direncanakan pembangunan kantor tersebut berlantai dua. Gambar design-nya sedang disiapkan. Tak hanya kantor LPHD, juga dibangun Rumah Rotan. Rumah rotan ini dimaksudkan sebagai wadah bagi pengembangan industri rotan di mana bahannya banyak ditemukan di hutan desa Nanga Lauk. Kendalanya masalah lahan. Sampai saat ini masih sedang diusahakan hibah tanah dari warga Nanga Lauk untuk pembangunan kantor tersebut.
Setelah Pak Iwan, giliran Azri Ahmad S Hut. Ia memaparkan progress peningkatan kapasitas petani karet di Nanga Lauk. Ia telah menjalin hubungan dengan salah satu perusahaan karet yang di Pontianak. Dalam rancangannya, perusahaan karet ini akan membeli karet dari petani Nanga Lauk. Tentunya karet yang sesuai dengan mutu atau kualitas dari perusahaan tersebut. Pihak perusahaan menyambut baik rencana PRCF ini.
Berikutnya, lanjut Azri, kerja sama ini akan diikat dengan penandatanganan MoU. Apabila sudah diteken, hasil karet dari petani Nanga Lauk bisa dibeli langsung oleh perusahaan. Tentunya dengan harga premium. “Kita masih terus melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan untuk mewujudkan rencana ini,” kata Azri.
Tiba giliran pentolan PRCF Indonesia, Imanul Huda. Ia menjelaskan rencana program kerja di Ensaid Panjang Kabupaten Sintang. Ada sejumlah program pemberdayaan masyarakat di sana. Rencana program ini akan diajukan ke pihak Asia Development Bank (ADB). Apabila disetujui, program tersebut bisa direalisasikan.
Selebihnya, ia banyak memberikan masukkan terhadap program yang telah disampaikan oleh anak buahnya. “Apa-apa yang telah disampaikan menjadi catatan kita untuk diperbaiki,” tambahnya.
Rosadi Jamani yang menangani masalah publikasi melaporkan, website resmi PRCF sudah mulai optimalkan. Sudah banyak berkunjung semenjak diaktifkan SEO. Direncanakan, setiap hari akan ada uptade kegiatan. Selain itu, PRCF juga sudah aktif di channel youtube, PRCF Indonesia. Ketika tulisan ini dibuat, jumlah subscribe sudah mencapai 202.
Suhartian bagian administrasi ikut melaporkan. Proses administrasi berjalan lancar. Memang ada sejumlah kendala, namun semua bisa diatasi.
Yadi Purwanto S Hut yang menangani masalah rehabilitasi dan patroli hutan. Patroli berjalan lancar. Dilakukan dalam sebulan satu kali. Melibatkan warga Nanga Lauk yang telah dilatih sebelumnya. Patroli tersebut dinamakan smart patroli, sudah menggunakan GPS. Lalu, hasil temuan di lapangan diunggah ke aplikasi yang telah ditentukan.
Rio Afiat S Hut sebagai koordinator program ikut menjelaskan soal patroli. Memang ada beberapa keluhan dari anggota patroli. Direncanakan patroli akan dilakukan dalam sebulan dua kali. Dengan demikian, patroli menjadi lebih maksimal. Kemudian, akan ada pergantian anggota patroli yang selama ini tidak aktif.
Terakhir dari Awaluddin, bagian keuangan. Ia membentangkan seperti apa proses pengajuan anggaran dan proses pencairannya. Termasuk juga mekanisme pencairan dana. Setiap anggaran yang akan dicairkan terlebih dahulu melewati proses verikasi darinya. Nanti akan dikeluarkan perintah membayar, barulah dana bisa cair.
Rapat evaluasi berlangsung sederhana, namun penuh kekeluargaan. Rapat sempat dipending untuk salat zuhur dan makan siang. Setelah dilanjutkan lagi. Rapat evaluasi akan terus dilakukan untuk mengetahui progres dan kendala di lapangan. (ros)