Rumah produksi rotan di Dusun Lauk Kiri Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kapuas Hulu telah rampung 100 persen. Produksi rotan pun siap dimulai kembali. Kerajinan anyaman dari rotan asal Nanga Lauk bisa kembali diproduksi.
“Pembangunan rumah produksi rotan telah rampung 100 persen. Tentunya ini menjadi kabar gembira buat Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS, red) rotan. Kelompok usaha di bawah LPHD Lauk Bersatu tentunya akan memulai produksi kerajinan dari anyaman rotan lagi,” kata Specialist Program Livelihoods PRCF Indonesia, Azri Ahmad S Hut dalam rapat bulanan, Selasa (4/8/2020) lalu.
Rumah rotan memang sudah lama diusulkan oleh KUPS Rotan. Selama ini para anggota KUPS Rotan dalam produksi anyaman rotan di rumah masing-masing. Dengan adanya rumah ini, mereka akan berkumpul dalam melakukan produksi anyaman rotan. Hal ini bisa meningkatkan kebersamaan dan kekompakkan dalam memajukan usaha rotan.
“PRCF selalu berusaha mendampingi KUPS Rotan semakin maju. Sekarang Rumah Produksi Rotan sudah rampung. Sejumlah peralatan untuk produksi rotan juga sudah ada. Sekarang bagaimana produksi rotan dari Nanga Lauk tetap produksi dan dijual ke pasar agar bisa memberikan pendapatan tambahan bagi warga,” harap alumni Fakultas Kehutanan Untan Pontianak ini.
Mesin untuk produksi rotan juga sudah diperbaiki. Adanya mesin ini diharapkan produksi menjadi lebih cepat dan efektif. Sayangnya, mesin genset untuk menggerakkan mesin tersebut rusak. Sebagai solusinya, produksi menggunakan mesin listrik desa.
Kerajinan Tangan
Masih banyak rotan di hutan desa. Rotan tersebut tumbuh liar di hutan. Adanya hutan desa dan hutan produksi terbatas di Nanga Lauk menjadi tempat tumbuh subur rotan. Potensi rotan tersebut dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan.
PRCF Indonesia telah mendatangkan pelatih anyaman rotan beberapa bulan lalu. Warga yang memiliki keterampilan menganyam dilatih secara cermat agar bisa menghasilkan anyaman rotan bernilai tinggi.
“Kita datangkan pelatih ke Nanga Lauk. Dengan tujuan agar produksi anyaman rotan menjadi lebih baik, indah, dan bernilai tinggi. Bila anyaman sudah menarik dari segi tampilan tentu akan memudahkan dalam memasarkannya ke daerah lain,” papar Azri. (ros)