PRCF Indonesia menggelar Sosialisasi Pengolahan Pengawasan dan Pembinaan Higiene Sanitasi Depot Air Minum pada 2 April 2024 lalu. Sosialisasi berlangsung di Kantor Cabang PRCF Indonesia, Putussibau Kapuas Hulu. Narasumber dari Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Suryani, S.Tr. Kes, dan dihadiri oleh para pengelola depot air minum di wilayah tersebut.

“Acara berlangsung lancar dan sukses. Sosialisasi ini sangat penting terutama bagi KUPS yang mengelola usaha air minum kemasan galon,” kata penanggung jawab kegiatan, Masudi SE, Kamis {4/4/2024).

Dijelaskannya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pengelola depot air minum tentang pentingnya higiene sanitasi dalam proses produksi air minum. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa air minum yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.

“Sebelum adanya pendirian rumah produksi air minum dengan kemasan galon, masyarakat Putussibau Kapuas Hulu umumnya mengonsumsi air langsung dari keran. Di beberapa daerah, seperti Desa Tanjung Kecamatan Mentebah, masyarakat bahkan mengonsumsi air langsung tanpa dimasak terlebih dahulu,” ungkap alumni UMP Pontianak ini.

Kondisi ini tentu saja berisiko terhadap kesehatan masyarakat. Air yang tidak diolah dengan baik dapat mengandung berbagai macam kontaminan, seperti bakteri, virus, dan parasit, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Menyadari hal tersebut, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Bukit Belang mengambil inisiatif untuk mendirikan KUPS Air Minum Agadesta. KUPS ini didirikan dengan tujuan untuk menyediakan air minum yang aman dan layak dikonsumsi bagi masyarakat Desa Tanjung.

Depot air minum
Peserta saat mengikuti Sosialisasi Pengolahan Pengawasan dan Pembinaan Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Kantor Cabang PRCF Indonesia, Putussibau Kapuas hulu

Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk upaya LPHD Bukit Belang untuk meningkatkan kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pengelola depot air minum tentang higiene sanitasi, diharapkan kualitas air minum yang dihasilkan akan semakin baik dan aman untuk dikonsumsi.

Higiene dan Sanitasi

Dalam materinya, Suryani menekankan beberapa poin penting terkait higiene sanitasi dalam proses produksi air minum, diantaranya penggunaan sumber air baku yang berkualitas. Depot air minum harus menggunakan sumber air baku yang memenuhi baku mutu air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses pengolahan air yang memadai. Depot air minum harus memiliki sistem pengolahan air yang memadai untuk memastikan air minum yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi.

“Kebersihan dan sanitasi tempat produksi harus selalu dijaga dan memenuhi standar sanitasi yang ditetapkan. Selain itu, pengelola depot air minum harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup tentang higiene sanitasi dalam proses produksi air minum,” saran Suryani. (ros)