Tim patroli hutan dan pengurus LPHD Pundjung Batara Desa Nanga Betung Kapuas Hulu mengikuti Pelatihan Teknik Berkegiatan di Alam Bebas, 2 Oktober 2022 lalu. Ada 31 peserta dari tim patroli dan pengurus LPHD mengikuti pelatihan ini.
“Pelatihan berjalan lancar dan sukses. Seluruh peserta bisa mengikutinya dari awal dan akhir. Pelatihan ini sangat penting karena kita secara regular melakukan patroli hutan desa,” kata Fasilitator Desa dari PRCF Indonesia, Ardian Arista, Selasa (4/10/2022).
Dijelaskannya, pelatihan ini baru pertama kali digelar oleh LPHD Pundjung Batara dan difasilitasi PRCF Indonesia. Para peserta dilatih oleh narasumber yang sudah berpengalaman, yakni dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Untan, Agri Aditya dan Anisa.Tempat pelatihan di Kantor LPHD Pundjung Batara Desa Nanga Betung Kecamatan Boyan Tanjung.
“Selama ini saat kita patroli hutan hanya mengandalkan pengetahuan yang diberikan oleh pendamping, Pak Yadi Purwanto. Beliaulah yang memberikan pengetahuan dasar patroli hutan. Namun, tidak ada pelatihan khusus terkait berkegiatan di alam bebas,” papar Ardian.
Sebanyak 31 peserta itu terdiri dari 20 orang dari tim patroli hutan yang memang selama ini melakukan patroli. Ada tambahan peserta dari Kepala Bidang Perlindungan dan Pengamanan, seksi patroli hutan, dan delapan anggota LPHD Pundjung Batara. Ditambah satu lagi dari Fasilitator Desa (Fasdes) PRCF Indonesia.
“Walaupun pelatihannya hanya satu hari, namun seluruh peserta bisa memahami apa yang disampaikan oleh pemateri. Dengan materi yang telah diajarkan, seluruh tim patroli siap untuk mengimplementasikannya di lapangan,” tekad Ardian.
Usai mengikuti pelatihan, seluruh peserta mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan tersebut. Dengan adanya sertifikat itu, seluruh peserta secara formal sudah memiliki kompetensi di bidang berkegiatan di alam bebas.
Tekad Menjaga Hutan
Hutan desa Nanga Betung merupakan harta karun yang tak ternilai harganya. Hutan tersebut warisan dari para leluhur yang harus selalu dijaga. Potensi hutan sangat besar bila dikelola dengan baik. Akibat potensi besar yang mendatangkan keuntungan itu, tidak heran masih ada orang yang menjarahnya.
“Kita tentunya bertekad untuk mempertahankan hutan desa Pundjung Batara. Masih ada orang yang secara diam-diam menjarah atau melakukan hal ilegal di dalamnya seperti berburu fauna. Namun, alhamdulillah untuk aksi penebangan pohon untuk saat ini tidak ada. Kita sekuat tenaga untuk melakukan patroli agar hutan desa tetap terjaga dengan baik,” tambah Ketua LPHD Pundjung Batara, Rusdi. (ros)