Tujuan utama PRCF Indonesia salah satunya melakukan patroli hutan secara rutin

Tujuan utama PRCF Indonesia melakukan kegiatan konservasi di Desa Nanga Lauk, ada enam tujuan. Keenam tujuan tersebut dilaporkan dalam Quarterly Report #2. Untuk mewujudkan tujuan utama PRCF tersebut tidak bisa sendirian, mesti didukung penuh oleh warga Nanga Lauk serta pemerintah.

“Kegiatan apapun pasti ada tujuan utamanya. Begitu juga dengan PRCF Indonesia, memiliki tujuan utama dalam melaksanakan kegiatan konservasi di Nanga Lauk. Adanya tujuan itulah kita fokus bergerak menjalankan program kerja kerja,” kata Direktur Utama PRCF Indonesia, Imanul Huda, S Hut M Hut.

Apa saja tujuan utama PRCF Indonesia dalam mewujudkan program konservasi di Nanga Lauk? Tujuan utama PRCF yang pertama adalah membangun kapasitas LPHD dan mengembangkan serta mempertahankan hak pengelolaan dan dukungan lokal yang diperlukan untuk secara efektif melaksanakan kegiatan perlindungan hutan dan rencana pengelolaan hutan berkelanjutan. Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu dibentuk oleh Pemerintahan Desa Nanga Lauk difasilitasi PRCF. Lembaga ini menjadi mitra utama PRCF dalam mewujudkan berbagai program konservasi di sana. Seluruh personel tergabung dalam LPHD selalu dibekali dengan berbagai kapasitas terutama dalam menggerakkan roda organisasi.

Berikutnya, tujuan utama kedua melakukan patroli rutin untuk mencegah dan mendeteksi penggunaan tanpa izin oleh anggota masyarakat dan orang luar, memantau keanekaragaman hayati, dan mendeteksi dan menanggapi kebakaran. Upaya mewujudkan tujuan ini sudah dilakukan secara rutin dan regular. Setiap bulan, tim patroli hutan di bawah LPHD Lauk Bersatu didampingi PRCF melakukan patroli rutin.

Produksi Madu

Tujuan utama PRCF ketiga, tanam pohon untuk menyediakan nectar (pakan lebah), kayu, dan HHBK untuk digunakan oleh komunitas Nanga Lauk dalam kegiatan mata pencaharian berkelanjutan. Nanga Lauk terkenal dengan madu hutan dengan kualitas terbaik. Puluhan ton madu hutan setiap tahunnya dihasilkan dari hutan yang ada di Nanga Lauk. Potensi inilah yang lihat PRCF untuk menanam pohon penyedia  nectar agar produksi madu terus meningkat.

Kemudian, tujuan keempat adalah meningkatkan pendapatan tambahan untuk komunitas Nanga Lauk dari kegiatan mata pencaharian berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan. Tujuan utama kelima adalah memberikan dukungan teknis kepada LPHD dalam koordinasi dan manajemen proyek untuk memenuhi persyaratan pemantauan dan pelaporan yang diperlukan untuk mengakses keuangan untuk perlindungan hutan dan kegiatan manajemen berkelanjutan

“Tujuan terakhir keberadaan PRCF di Nanga Lauk adalah memastikan bahwa kegiatan-kegiatan ini akan memungkinkan untuk mencegah deforestasi dan degradasi oleh pendorong eksternal, dan memberikan insentif yang kuat dari pengelolaan hutan berkelanjutan jangka panjang oleh masyarakat,” jelas Imanul.

Dukungan Semua Pihak

Tujuan utama telah ditetapkan. Semua itu tidak ada artinya apabila pihak-pihak terkait tidak mendukung. Selama ini, PRCF Indonesia selalu menjalin kerja sama dan menjaga hubungan baik dengan Pemerintah Desa Lauk Lauk, Pemerintahan Kecamatan Embaloh Hilir, Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu, Pemerintahan Provonsi Kalimantan Barat. Tentu tidak ketinggalan adalah LPHD Lauk Bersatu. Serta NGO lain yang bergerak di bidang konservasi. Tanpa dukungan semua pihak, tentu akan sulit wujudkan tujuan tersebut.

“Kita tetap menjalin hubungan baik dengan semua pihak. Dukungan dari semua pihak itulah yang membuat PRCF Indonesia bisa tetap berjalan di Nanga Lauk,” tambah Imanul. (ros)