11 agenda kegiatan PRCF Indonesia yang akan dilaksanakan di Desa Nanga Lauk pada Juni ini. Mulai dari patroli hutan, livelihood, pelatihan, sampai ada rencana kunjungan dari pihak Lestari Capital sebagai donatur. Pihak PRCF dan LPHD Lauk Bersatu intensif mempersiapkan 11 agenda tersebut.
“Kita sudah merancang kegiatan untuk Juni ini. Dalam draft, ada 11 agenda yang sudah disepakati antara LPHD Lauk Bersatu dengan PRCF. Semoga 11 agenda tersebut bisa terlaksana dengan lancar tanpa ada kendala,” kata Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat di Nanga Lauk, Rabu (2/6/2021).
Untuk mengawali kegiatan penting di Juni ini, LPHD didampingi PRCF Indonesia akan melakukan pengecekan terhadap bibit pohon yang ditanam pada tahun 2020 lalu. Bibit pohon itu ditanam di hutan produksi terbatas. Selain sebagai tutupan lahan juga untuk pakan lebah.
Kegiatan berikutnya, pelatihan pengolahan produk ikan. Desa Nanga Lauk terkenal sebagai daerah penghasil ikan air tawar terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu. Warganya banyak menggantungkan hidup dari ikan ini. Selama ini, ikan tersebut banyak dijual dalam bentuk ikan asin dan ikan segar (hidup). Dengan pelatihan tersebut, ikan bisa diolah dengan berbagai macam makanan ringan seperti kerupuk, sosis, dan sebagainya.
“Dengan adanya pelatihan pengolahan ikan ini, akan ada produk berbahan ikan dalam bentuk kemasan. Produk itu tentu akan tahan lama dan bisa dijual ke masyarakat luas yang tentunya memberikan nilai lebih dari segi pendapatan,” jelas Rio.
Berikutnya, LPHD juga akan menggelar rapat bulanan. Hal ini sangat penting untuk mengevaluasi seluruh aktivitas LPHD yang telah berjalan maupun akan dilaksanakan. Tujuannya untuk memperkuat kelembagaan LPHD itu sendiri. Seluruh aspek akan dievaluasi, mulai dari SDM, administrasi, inventaris, sampai masalah keuangan.
Agenda berikutnya, akan dilakukan monitoring quartal tiga (q3). Kegiatan ini sangat penting dan merupakan regular. Harus dimonitoring untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana. Selain itu, LPHD didampingi PRCF juga akan menyiapkan pembuatan draft peraturan desa terkait dengan konservasi hutan desa.
“Kegiatan regular lainnya yang selalu dilakukan adalah patroli hutan desa dan hutan produksi terbatas. Lalu ada juga kegiatan TOT KUPS Ekowisata. Tidak ketinggalan akan ada pelatihan pengolahan madu hutan,” tambah Rio.
Kunjungan Lestari Capital
Pada Juni ini, ada satu kegiatan penting adalah menyambut kedatangan rombongan Lestari Capital (LC). Pihak LPHD maupun PRCF sudah mempersiapkan diri untuk menyambut pihak finance ini. Mereka berkunjung untuk melihat secara langsung apa yang telah dilakukan LPHD maupun PRCF di Desa Nanga Lauk.
“Diperkirakan pertengahan Juni, rombongan LC ini akan berkunjung. Kita akan sambut mereka sebaik mungkin. Kita juga akan lihatkan apa yang telah diperbuat selama ini,” tambah Rio. (ros)