Untuk mendukung pemetaan hutan desa, PRCF Indonesia menggelar latihan menerbangkan drone di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Senin (7/11/2022). Ada enam personel PRCF menggelar pelatihan itu. Mereka dilatih oleh Bayu Suharianto, pilot drone yang sudah bersertifikasi.
“Pelatihan hanya satu hari. Hanya memperkenalkan apa itu pesawat drone, fitur-fitur didalamnya, serta regulasi drone itu sendiri. Setelah itu, kita praktik menerbangkan, dan semua berjalan sukses,” kata Koordinator Pelatihan, Yadi Purwanto S Hut di kantornya, Selasa (8/11/2022).

Pelatihan itu diikuti enam personel PRCF Indonesia yakni, Yadi Purwanto, Erik Munandar, DM Zainuddin, Agus Sarwoko, Rosadi Jamani, dan Fazru. Keenamnya memang belum pernah latihan secara khusus menerbangkan drone. Mereka rata-rata baru pertama kali menerbangkan pesawat tanpa awak itu.
Sementara sang pilot, Bayu Suharianto telah mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara RI. Ia telah mendapatkan sertifikasi berdasarkan DGCA Regulation CASR Part 107 small unmaned Aircraft System. Jam terbangnya sudah terbilang tinggi dalam menerbangkan drone.
“Pilot awalnya memperkenalkan apa saja tombol di body drone itu sendiri. Tombol-tombol di remote controlnya juga. Semua diperkenalkan satu per satu kegunaannya. Termasuk juga baterai yang menjadi unsur penting drone. Tanpa baterai, drone menjadi tidak berfungsi,” papar alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Setelah memperkenalkan setiap tombol baik pada drone maupun remote controlnya, Bayu juga memperkenalkan fitur dalam aplikasi drone di handphone. Di saat semua peserta pelatihan sudah memahami, barulah praktik menerbangkan drone itu sendiri.
“Satu per satu peserta diminta menerbangkan drone yang baru saja dibeli oleh PRCF. Alhamdulillah, tidak ada kendala, semua bisa menerbangkan dengan baik. Cuma, rata-rata masih grogi, karena pemula,” ujar Yadi.
Follow Up
Pelatihan menerbangkan drone ini tidak bisa sekali. Butuh dua atau tiga kali pertemuan lagi. Tidak bisa sekali saja. Yadi akan mencari waktu yang pas untuk melakukan follow up dari pelatihan drone tersebut.
“Saya yakin bila sudah dua atau tiga kali pelatihan drone ini, semua sudah bisa mengaplikasikannya di lapangan. Sudah bisa melakukan pemetaan udara terutama di hutan desa yang didampingi PRCF,” jelas Yadi.
Drone dinilai sangat penting dalam melakukan pemetaan hutan secara akurat. Selama ini, pihaknya untuk melakukan pemetaan hutan dari udara menggunakan drone dari pihak ketiga. Sekarang, PRCF sudah punya sendiri dan akan digunakan sebaik-baiknya. (ros)