Program Perhutanan Sosial (PPS) Kapuas Hulu sebuah skema baru untuk konservasi hutan. Di-launching secara online, Kamis (8/4/2021). PRCF Indonesia  ambil bagian dari program tersebut dengan mendampingi lima desa di Kabupaten Kapuas Hulu.

“Sebelumnya skema yang sering digunakan SCCM. Kali ini ada skema baru namanya Program Perhutanan Sosial Kapuas Hulu. Kurang lebih 200 orang mengikuti launching tersebut,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut di kantornya, Jumat (9/4/2021).

Dijelaskan Imanul, PRCF Indonesia difasilitasi Lestari Capital akan mendorong program PPS  seluas 10.295 hektar untuk lima hutan desa.  Program ini akan dikembangkan bersama mitra PRCF lainnya di Kabupaten Kapuas Hulu.

“Itu untuk tahap pertama seluas 10.295 hekare. Untuk tahap berikutnya seluas 29.437 hektare dan 38.062 hektar.  Jadi diharapkan ada hutan desa seluas 77.794 hektar di 15 desa yang akan mendapat manfaat dari program Rimba Pakai Kemuka Ari,” papar Imanul yang menjadi panelis dalam launching tersebut.

Kegiatan utama yang akan difasilitasi dalam program PPS ini adalah penguatan kelembagaan dan kapasitas Lembaga Pengelola Hutan Desa dan masyarakat. Perlindungan dan rehabilitasi hutan. Pengembangan mata pencaharaian masyarakat. Kemudian, endukung pengembangan Pendidikan dan budaya masyarakat setempat.

“Dukungan pembiayaan jangka panjang melalui proram PPS  merupakan strategi yang terbaik dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan  yang lestari,” tambah alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.

Dukungan ini diharapkan membawa perubahan terhadap kelestarian biodiversitas, perubahan cara berpikir dan bertindak, berkembagnya usaha produktif yang mendukung peningkatan pendapatan masyarakat, serta menurunnya emisi akibat berkurangnya deforestasi dan degradsi hutan.

“Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam PPS  untuk melestarikan hutan dan memberdayakan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih,” harapnya.

Apa Itu Program Perhutanan Sosial?

Program Perhutanan Sosial merupakan sebuah inisiatif terobosan yang diprakarsai oleh pembeli dan pengolah minyak sawit untuk mendukung konservasi jangka panjang yang berkelanjutan serta restorasi lanskap hutan tropis secara kolektif. PPS adalah sebuah inisiatif baru dari Lestari Capital yang menghubungkan perusahaan-perusahaan rantai pasok minyak sawit terkemuka dengan proyek perlindungan dan restorasi hutan kelas dunia. Terdiri dari para pembeli dan pengolah minyak sawit. PPS mendukung konservasi jangka panjang yang berkelanjutan serta pemulihan lanskap hutan tropis. Dengan menciptakan mekanisme keuangan mandiri dan skalabel, PPS  menjadikan investasi di dunia konservasi sebagai biaya yang tak terpisahkan dalam menjalankan bisnis.

Perlindungan dan Manajemen Risiko

Dirancang bagi perusahaan-perusahaan yang telah membuat komitmen keberlanjutan yang kuat, PPS bekerja dengan membagi biaya melalui pembayaran sukarela ke sebuah entitas keuangan. Entitas ini diatur dan dioperasikan secara independen untuk memastikan bahwa hasil-hasil keberlanjutan yang diklaim terpercaya dan semua risiko di seluruh portofolio proyek terkelola dengan baik.

Semua proyek yang berpartisipasi harus memenuhi dan mematuhi seluruh kriteria dan uji tuntas yang ketat dengan pantauan tim ahli teknis. Verifikasi independen oleh pihak ketiga dilakukan untuk memastikan bahwa indikator-indikator kinerja utama telah tercapai sebelum pembayaran tahunan dilakukan. Sebagai gantinya, proyek akan mendapatkan sumber pendanaan yang stabil dan terprediksi selama 25 tahun yang akan memungkinkan proyek tersebut membuat rencana jangka panjang untuk memberikan dampak yang nyata dan tahan lama.

Dampak Nyata pada Iklim, Komunitas, dan Keanekaragaman Hayati

PPS  merupakan inisiatif pertama yang menjamin dampak keberlanjutan jangka panjang melalui mekanisme kolektif yang beroperasi di tingkat industri untuk memenuhi komitmen masingmasing perusahaan terhadap keanekaragaman hayati, komunitas, dan iklim.

Dalam jangka waktu selama 25 tahun, PPS bertujuan untuk memberikan pendanaan sebesar US$ 1 miliar bagi perlindungan atau restorasi 500.000 hektar (minimum) habitat hutan tropis kritis yang mendukung lebih dari 32.000 orang yang tinggal di kawasan perbatasan hutan. Upaya ini juga akan mengurangi konsentrasi karbon masa depan di atmosfer ekuivalen dengan > 150 juta ton CO2 termasuk penyerapan dan pencegahan emisi. Hal ini sejalan dengan kerja Aksi Koalisi Positif Hutan dari Forum Barang Konsumen serta komitmen pasca-2020 dari sejumlah perusahaan rantai pasok yang terus berkembang. (ros)