Pelatihan pengelolaan keuangan

Pelatihan pengelolaan keuangan untuk Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) yang diselenggarakan PRCF Indonesia berlanjut di Putussibau. Kegiatan digelar di kantor PRCF Indonesia berlangsung selama dua hari, 25-26 Juli 2022.

Sebanyak 13 pengurus dan anggota LPHD Bukit Belang dari Desa Tanjung jadi peserta pelatihan ini. Pelatihan serupa digelar sebelumnya di Desa Penepian Raya. Tujuan pelatihan keuangan itu agar LPHD Bukit Belang mampu mengelola dana yang diberikan kepada mereka secara terstruktur dan sesuai prosedur.

Penguatan Kapasitas
Peserta pelatihan pengelolaan keuangan dengan peserta dari pengurus dan anggota LPHD Bukit Belang Desa Tanjung

“Cara mengelola dana dan administrasi dengan baik dan benar menentukan kualitas LPHD. Kalau tertata, rapi, sesuai prosedur, itu artinya kita adalah lembaga yang bertanggung jawab,” kata Finance Manager PRCF Indonesia, Aam Wijaya (45) saat memberikan materi di hari pertama (25/7/2022). Aam didampingi oleh fasilitator keuangan, Endang Widyawati (27).

“Mengelola keuangan kelembagaan tidak sama dengan mengelola keuangan persuahaan. Perusahaan harus juga memperhitungkan laba. Kalau kita (LPHD), tidak. Kita hanya harus menggunakan anggaran sesuai yang disepakati,” tutur Aam.

Selain menekankan pentingnya mengelola dan mencatat setiap anggaran yang masuk maupun keluar, Aam juga menekankan pentingnya membuat laporan keuangan sesuai dengan prosedur.

“Supaya kita memang transparan dan akhirnya mudah menjelaskan kepada donor. Kalau laporannya jelek, walau penggunaannya jujur, kita menjadi terkesan tidak mampu mengelola dana,” tegas Aam.

Jangan Salah Ketik

Tetapi ia memahami bahwa tidak serta merta para peserta akan mahir. “Mengerti 10 persen saja, sudah lumayan. Tapi, harus selalu diterapkan, agar terlatih, dan lama kelamaan semakin bagus. Yang penting jangan salah ketik. Nol tidak boleh kurang atau lebih,” ucapnya.

Ditambahkan Wiwid –sapaan Endang Widyawati-, menginginkan peserta praktik langsung. Dengan demikian teori yang diajarkan bisa langsung dipraktikkan.

“Langsung terapkan saat membuat laporan keuangan. Apabila ada yang masih kurang paham, bisa ditanyakan langsung. Sekarang komunikasi mudah lewat HP,” pinta Wiwid.

Para peserta menyambut baik adanya pelatihan keuangan. Salah satunya disampaikan oleh Ketua LPHD Bukit Belang, Hilarius Abas (47). “Kami memang mengharapkan adanya pelatihan. Supaya kawan-kawan (anggota LPHD) bisa mengelola dana dengan baik. Kalau bisa, ada format laporan keuangan yang bisa dibagi ke kami, jadi tidak perlu bingung lagi jika harus membuatnya,” tuturnya. (Roz/Ros)