Direktur PRCF Indonesia

Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut secara khusus diundang ke acara Terra Madre Salone del Gusto Edisi 2022 di Parco Dora, Turin Italia. Acara ini akan berlangsung dari 22-26 September 2022.

“Alhamdulillah sudah tiba di Kota Turin Italia. Semua berjalan lancar dan dalam keadaan sehat. Bahkan, tadi sudah berkunjung ke lokasi acara,” kata Imanul, Kamis (22/9/2022).

Dijelaskan alumni Fakultas Kehutanan Untan ini, acara Terra Madre Salone del Gusto bukan pertama dikuti olehnya. Pada edisi sebelumnya, Imanul juga diundang. Acara ini merupakan ajang pertemuan komunitas makanan, juru masak, akademisi, dan delegasi pemuda dari seluruh dunia. Termasuk dari Indonesia ada beberapa delegasi dari provinsi lain juga.

Acara berlangsung selama lima hari. Pada undangan tersebut akan merumuskan sebuah kesepakatan untuk menuju peningkatan produksi pangan skala kecil, tradisional, dan berkelanjutan.

Pada delegasi yang hadir juga termasuk petani, peternak, nelayan, pengrajin dan pengolah makanan, juru masak, koki, pemilik restoran (jembatan antara produksi dan konsumsi berkualitas tinggi), akademisi (kunci untuk pertukaran pengetahuan, baik empiris, teoretis, dari pengalaman pedesaan, atau penelitian berbasis). Mereka berasal dari 150 negara di seluruh dunia

“Mereka yang diundang juga adalah yang  aktif dalam komunitas makanan lokal mereka sendiri. Kita akan berpartisipasi bersama untuk menjalin hubungan dalam rantai yang terus menguat yaitu jaringan Terra Madre,” tambah Imanul.

Sistem Pangan

Regenerasi adalah tema pertemuan Terra Madre kali ini. Acara ini akan menunjukkan bagaimana gerakan global memaknai regenerasi sistem pangan. “Tujuan dari edisi ini adalah untuk bersama-sama merancang masa depan sistem pangan dan planet kita. Masa depan yang terbentuk melalui pilihan sehari-hari individu, dalam upaya kolektif masyarakat, dan dalam kebijakan lembaga publik dan swasta,” jelas Imanul.

Regenerasi adalah tema transversal dalam pengertian, meregenerasi tanah, daerah pegunungan yang terbengkalai, ekosistem air tawar dan air asin. Termasuk masalah perkotaan dan banyak lagi. “Sistem pangan memang harus dibangun dimulai dari desa. Kita sudah melakukan tersebut terutama di desa dampingan PRCF di Kapuas Hulu,” tambah Imanul. (ros)