Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas staff PRCF Indonesia kembali digelar. Kali ini pelatihan tentang teknik fasilitasi. Digelar di Room Meeting Gemawan Pontianak, 26 – 30 Maret 2023.
“Selama ini kita aktif memberikan pendampingan terhadap LPHD dan KUPS di sejumlah desa di Kabupaten Kapuas Hulu. Tidak hanya peningkatan kasitas personel LPHD dan KUPS, internal PRCF juga mesti ditingkatkan kapasitasnya,” kata Manajer HRD PRCF Indonesia, Suhartian Fajru di kantornya, Jumat (24/3/2023).
Dijelaskannya, sebelum pelatihan ini, terlebih dahulu ada pelatihan smartpatrol. Tapi, bukan untuk staff PRCF, melainkan personel tim patroli hutan dari LPHD. Sekarang, giliran personel staff PRCF ikut pelatihan.
“Pelatihan kali ini tentang teknik fasilitasi. Kebetulan, PRCF lebih banyak berkiprah mendampingi LPHD dan KUPS dalam mengelola perhutanan sosial. Dengan pelatihan ini, fasilitasi yang dilakukan PRCF akan semakin lebih baik,” jelas pria kelahiran Semparuk Sambas ini.
Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan karyawan khususnya staff lapangan dalam menguasai berbagai teknik fasilitasi. Harapannya agar informasi program yang akan disampaikan mudah diterima dan difahami oleh masyarakat. Sementara luarannya, staff mampu untuk menguasai berbagai macam teknik fasilitasi baik online maupun offline. Kemudian, staff dapat memfasilitasi berbagai kegiatan terkait program menjadi lebih menarik, mudah diterima dan dimengerti oleh berbagai pihak, khususnya masyarakat dampingan.
“Narasumber menggunakan metode ceramah, diskusi, curah pendapat, praktik dan diselingi dengan permainan. Pada intinya gimana caranya materi yang disampaikan bisa cepat dicerna dan mudah diaplikasikan. Kebetulan pematerinya adalah Fakhrul Rizal, konsultan pemberdayaan masyarakat bersertifikat nasional. Beliau sangat menguasai teknik fasilitasi,” tambah Suhartian.
Peserta berjumlah 22 staff PRCF Indonesia. Kebanyakan fasilitator desa (Fasdes). Selebihnya adalah manajer program dan fasilitator bidang. Bahkan, fasilitator pelaksana program SASCI+ juga ikut menjadi peserta. Pelatihan ini merupakan program Perhutanan Sosial Kapuas Hulu atau Rimba Pakai Kemuka Ari.
Latar Belakang
Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Kapuas Hulu merupakan satu program Perhutanan Sosial yang difasilitasi oleh Yayasan PRCF Indonesia. Program ini telah mulai diimplementasikan sejak Juni 2022, dan direncanakan untuk dilaksanakan selama 25 tahun, hingga Mei 2047. Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Kapuas Hulu ini melibatkan 5 LPHD beserta masyarakat dari 5 desa, yakni LPHD Pundjung Batara Desa Nanga Betung, LPHD Bumi Lestari Desa Penepian Raya, LPHD Bukit Belang Desa Tanjung, LPHD Batang Tau Desa Sri Wangi, dan LPHD Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah.
Yayasan PRCF Indonesia telah dipercaya sebagai pendamping untuk mengawal program Perhutanan Sosial tersebut. Keberhasilan dalam melakukan pendampingan program tentunya membutuhkan staff program yang memiliki kemampuan yang baik di semua lini, baik tenaga lapangan maupun pendukung kegiatan program lainnya. Hal ini mendorong managemen Yayasan PRCF Indonesia terus berbenah diri dengan memberikan penguatan kapasitas melalui pelatihan dengan harapan terjadi perbaikan keahlian dan keterampilan terhadap seluruh karyawan pendukung program.
Karyawan merupakan aset sumber daya manusia yang sangat berharga bagi Yayasan PRCF Indonesia. Melalui pelatihan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi diri, produktifitas, disiplin, etos kerja dan lainnya. Terkait hal tersebut di atas, maka akan diberikan pelatihan penguasaan teknik fasilitasi kepada staff lapangan. Selain itu juga akan diperkenalkan bagaimana seni menjadi fasilitator yang impresif, bagaimana menfasilitasi pelatihan secara daring serta bagaimana mengenal E-Factor dalam diri sendiri. (ros)