Peningkatan kapasitas menulis untuk karyawan dan staf Yayasan PRCF Indonesia dengan cara Pelatihan Jurnalistik dan Artikel Ilmiah. Pelatihan ini digelar di Hotel Maestro Pontianak, 5-6 Juli 2022. Penulis dari media online Kolase.co.id, Andi Fahrizal menjadi tutornya.
“Kemampuan menulis diperlukan agar kemampuan komunikasi kita meningkat. Jika kemampuan komunikasi meningkat, lebih mudah bagi kita untuk menyampaikan program pada masyarakat maupun membuat laporan ke donor,” kata Kepala HDR Yayasan PRCF Indonesia, Suhartian Fajru saat membuka pelatihan tersebut.
Ia meminta kepada seluruh karyawan dan staf untuk membiasakan menulis. Sebab, kegunaannya sangat banyak, terutama dalam membuat laporan kerja. “Ikutlah pelatihan ini dengan baik agar bisa mendapatkan ilmunya. Bila diikuti dengan baik peningkatan kapasitas menulis bisa tercapai,” harap Suhartian.
Setelah Suhartian, dilanjutkan Pembina Yayasan PRCF Indonesia, Fifiyati Hoesni banyak memberikan motivasi ke peserta pelatihan. Ia menceritakan, selama pengalamannya melakukan pemberdayaan di hulu Kalbar, belum terbiasa dengan tradisi menulis. “Kalau ditanya, jawabannya dulu ada, tapi tidak ada tulisannya. Di sini pentingnya menulis agar segala kegiatan di lapangan bisa terdokumentasi dengan rapi,” katanya yang juga Ketua Galeri Kain Tenun Ikat Dayak (GKTID).
Fifi-sapaan akrabnya menambahkan, menulis itu penting untuk dikuasai oleh seluruh karyawan dan staf PRCF Indonesia. Dengan mampu menulis baik dan benar, informasi tentang kegiatan PRCF bisa tersampaikan dengan baik ke publik. Apabila sudah tersampaikan, besar harapannya bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi pihak lain.
Pelatihan Jurnalistik
Pemateri dalam pelatihan ini adalah Andi Fachrizal (48). Daeng, begitu panggilan akrabnya, telah menekuni dunia jurnalistik lebih dari 15 tahun. Dia juga pernah menjadi wartawan Mongabay, media internasional yang fokus dalam bidang lingkungan. Sekarang ia menjadi pendiri media online kolase.id. Lewat media online ini, ia aktif menulis persoalan lingkungan hidup di Kalbar.
Selama pelatihan, Daeng membagi pengalamannya meliput berita terutama yang terkait dengan isu konservasi dan lingkungan. Salah satu tajuk materi yang diangkat adalah bagaimana membuat laporan dalam bahasa yang mudah dipahami publik.
“Kita bisa saja menggabungkan data dengan gaya bahasa sastrawi. Yang penting, data tidak berbohong,” ujarnya.
Pelatihan jurnalistik ini diikuti oleh hampir 20 orang. Sebagian besar adalah karyawan dan staf PRCF. Pelatihan berlangsung selama dua hari, 5-6 Juli. Hadir Manager Program SCCM, Rio Afiat dan ikut juga menjadi peserta. Pelatihan akan dilanjutkan Rabu, 6 Juli dengan lebih banyak praktik menulis. (ros/roj)