Seratus persen program TFCA Kalimantan Siklus 5 tahun 2021 yang dilaksanakan di empat desa di Kabupaten Kapuas Hulu terlaksana sesuai jadwal. Hal ini terungkap dalam rapat bulanan PRCF Indonesia, Senin (18/4/2022).
“Terlaksananya seluruh program TFCA Kalimantan ini sudah dilaporkan secara resmi dalam rapat evaluasi tahunan di Putussibau Kapuas Hulu, 31 Maret 2022 lalu. Kali ini, rapat bulanan khusus internal PRCF Indonesia dan laporan itu kembali direview,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut di kantornya, Senin (18/4/2022).
Dalam rapat bulanan di Kantor PRCF Indonesia Jalan Wahidin Pontianak itu dihadiri hampir seluruh pengurusnya. Diantaranya, Manager Program TFCA Kalimantan Siklus 5, Ir Ali Hayat. Ada juga Syarif Yus Hadinata, Yadi Purwanto, Adilah Dini, Rosadi Jamani. Sementara untuk program GIZ Sasci+ hadir Sobari Slamet dan Azri Ahmad. Untuk Manager Program SSCM Nanga Lauk, Rio Afiat tidak bisa hadir karena sedang berada di Desa Nanga Lauk.
Sedangkan dari unsur administrasi dan keuangan hadir Suhartian Fajru, Awaludin Razab, Aam Wijaya, dan Nia.
“Program bisa terlaksana seratus persen, sebagai bukti kita bisa melaksanaan program TFCA Kalimantan Siklus 5 sesuai dengan rencana kerja. Tentu ada kekurangan dan kelebihan. Mana yang kurang kita perbaiki. Yang lebih kita tingkatkan lagi,” papar Imanul.
Ali Hayat menambahkan, empat desa yang menjadi lokasi program TFCA yakni Desa Nanga Jemah, Nanga Betung, Sri Wangi dan Tanjung. Empat desa ini sudah terbentuk Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). Dari keempat desa itu juga memiliki program Patroli Hutan. Secara regular tim patroli itu melakukan patroli untuk memastikan tidak ada kerusakan hutan. Hal terpenting lagi, empat desa itu memiliki Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).
“Setahun sudah kita mendampingi empat desa itu. Hal yang ingin kita inginkan, terbentuknya kekuatan organisasi dan sumber daya manusia dulu. Fondasinya harus kuat dan kita terus menanamkan semangat untuk menjaga hutan beserta isinya,” papar Hayat.
Program GIZ Sasci+
Dalam kesempatan itu pendamping Program GIZ Sasci+, Azri Ahmad S Hut melaporkan sejak 11 April lalu, program tersebut telah berakhir. Sekarang menunggu perpanjangan kontrak dari pihak GIZ Sasci+.
“Awalnya kita hanya melakukan pendampingan petani karet berjumlah 13 petani dengan hasil 781 kilogram. Kita terus melakukan pendampingan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan. Hasilnya, di ujung program ini tercatat 328 petani dengan 7.202 kilogram karet. Terjadi peningkatan yang signifikan sebagai tanda petani karet percaya dengan program ini,” papar Azri Ahmad.
Program GIZ Sasci+ ini dilaksanakan di Kecamatan Batang Lupar, Boyang Tanjung, Embaloh Hulu, Hulu Gurung, Kalis, dan Seberuang. Tidak kurang 2.030 petani karet tergabung dalam program tersebut. Salah satu upaya meningkatkan gairah petani karet dilakukan pemberian reward atau penghargaan. Penghargaan itu berupa pemberian pisau sadap dan seng.
“Sejak 11 April habis kontrak dan kita telah dinyatakan lulus technical assessment tahun kedua. Untuk financial assessment sedang dalam program. Jika lulus financial assessment, maka kontrak akan dirilis 2-3 minggu setelah kontrak berakhir kemarin. Kita berharap kontrak diperpanjang lagi oleh GIZ Sasci+,” harap Azri.
Giliran Sobari Slamet memaparkan program GIZ Sasci+ untuk bidang pembibitan (nursery) dan agroforestry. Program ini dilaksanakan Kecamatan Seberuang, Hulu Gurung, Boyan Tanjung, Embaloh Hulu, Kalis, dan Batang Lupar.
Belum lama ini dilakukan pembelian tanaman Kapulaga 4.500 bibit, Bambu 4.500 batang, dan Lada 4.500 bibit. “Untuk Kapulaga dan Bambu bibitnya bagus dan bisa ditanam dengan subur. Tidak dengan Lada, 90 persen rusak alias mati, karena packingnya rusak,” papar Slamet.
“Untuk bibit kopi, sudah dipesat, cuma barangnya belum sampai. Kita hanya berharap, bibit yang sudah dibagikan bisa ditanam sebaik mungkin agar bisa menghasilkan,” harap Slamet.
Usai pertemuan tersebut, sore hari pukul 17.00, keluarga dari personel PRCF Indonesia datang ke kantor. Keluarga besar PRCF Indonesia sekaligus melakukan buka puasa bersama. (ros)