Kunjungan Belajar Masyarakat Adat (MA) Sungai Utik ke Nanga Lauk direncanakan 15-16 Juli 2021. Selama di Nanga Lauk, MA Sungai Itik akan mendapatkan penjelasan program Plan Vivo dan Imbal Jasa Lingkungan atau Payment for Environmental Service (PES). Selebihnya mereka akan melihat secara langsung pengelolaan LPHD Lauk Bersatu. “Bila tidak ada
Penanaman bibit pohon akan kembali dilakukan oleh LPHD Lauk Bersatu dengan didampingi PRCF Indonesia. Direncanakan mulai 26 Juni ini penanaman bibit pohon tersebut mulai dilakukan. Sebanyak 6.600 bibit pohon akan ditanam. “Saya sudah membuat timeline untuk kegiatan penanaman bibit pohon di hutan produksi terbatas di Desa Nanga Lauk. Kegiatan ini
Pada 19 Maret 2021, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Ikan LPHD Lauk Bersatu didampingi PRCF Indonesia menggelar Pelatihan Packaging atau kemasan produk olahan ikan. Desa Nanga Lauk sendiri salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu. Ribuan ton ikan dihasilkan dari Desa Nanga Lauk. Kebanyakan dalam bentuk
Pada 18 Maret 2021 lalu, tim patroli hutan LPHD Lauk Bersatu dari Desa Nanga Lauk melakukan patroli rutin hutan desa. Patroli ini untuk memastikan tidak ada kerusakan hutan di hutan desa. Mereka selalu didampingi oleh PRCF Indonesia. Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan patroli rutin tersebut:
Pada 17 Maret 2021, LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk menggelar rapat persiapan sebelum melakukan patroli hutan. Rapat digelar di Kantor LPHD Lauk Bersatu. Rapat ini penting untuk memastikan kesiapan personel, logistik, serta peralatan pendukung selama di lapangan. Inilah dokumentasi tersebut.
Nanga Betung menjadi desa pertama yang disinggahi PRCF Indonesia dalam upaya konservasi hutan desa. Di desa ini dijelaskan skema pembiayaan imbal jasa ekosistem selama 25 tahun. Pemerintah Desa Nanga Betung menyambut baik program konservasi tersebut. “Tentunya kami menyambut baik program ini. Dukungan pendanaan program pengelolaan hutan desa berasal dari luar
Program Perhutanan Sosial (PPS) Kapuas Hulu sebuah skema baru untuk konservasi hutan. Di-launching secara online, Kamis (8/4/2021). PRCF Indonesia ambil bagian dari program tersebut dengan mendampingi lima desa di Kabupaten Kapuas Hulu. “Sebelumnya skema yang sering digunakan SCCM. Kali ini ada skema baru namanya Program Perhutanan Sosial Kapuas Hulu. Kurang
Standar Pengelolaan Madu Lestari Perlindungan Sialang dan Kepungannya Upaya perlindungan memfokuskan pada lebah madu dan habitatnya. Lebah madu hutan Tesso Nilo (Apis dorsata) memiliki populasi yang cukup melimpah di Tesso Nilo. Kriteria kelimpahan lebah madu adalah dari faktor makanan dan tempat tinggal atau habitat. Makanan didapat dari beraneka ragam terutama
Background The people of Nanga Lauk Village have set a target of reducing CO2 equivalent emissions by 1,512 tonnes through their village forest management project. This figure was calculated through an analysis of local forest and land cover, which is undertaken every five years. The project has received support from
Laporan tahunan PRCF Indonesia diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kalbar, Kamis (14/1/2021). Laporan tersebut merupakan laporan tahunan pertama program Rimbak Pakai Pengidop SCCM di Desa Nanga Lauk tahun 2019/2020. “Kita diterima dengan baik oleh Kepala Dinas beserta jajarannya. Kita melaporkan apa saja yang telah dilakukan selama melakukan
