Lima Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) mengikuti Pelatihan Penggunaan Drone di Hotel Harris Pontianak, 4 – 10 September 2023. Mereka dilatih Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI).
Kelima LPHD dimaksud adalah LPHD Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah, Pundjung Batara Desa Nanga Betung, Bumi Lestari Desa Penepian Raya, Bukit Belang Desa Tanjung, dan Batang Tau Desa Sri Wangi. Sementara untuk lokasi praktik drone, akan dilakukan di Lapangan SMK Negeri 04 Pontianak.
Selain dilatih oleh APDI, para peserta juga pengetahuan soal aturan drone dari Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dan Direktorat Navigasi Penerbangan (DNP) serta AirNav Indonesia.
“Pelatihan ini untuk membantu peserta bisa mengembangkan keterampilan teknis dalam mengoperasikan drone. Ini termasuk kemampuan dalam mengendalikan drone, mengatur rute penerbangan, serta melakukan pengambilan gambar atau pengumpulan data dengan akurat dan aman,” kata Fasilitator Kelembagaan dan Penguatan SDM PRCF Indonesia, Syarif Yus Hadinata di sela-sela pelatihan, Senin (4/9/2023).
Pelatihan drone dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat setempat. Dengan memberikan keterampilan baru kepada warga desa, pelatihan ini dapat membantu mereka berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan hutan dan lingkungan mereka sendiri.
“Selain peserta pelatihan, informasi dan pengetahuan yang diperoleh juga dapat disebarkan kepada masyarakat lebih luas. Ini dapat meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap upaya pengelolaan HD yang berkelanjutan,” tambah Yus sapaan akrabnya.
Peserta pelatihan diajarkan bagaimana menggunakan drone untuk melakukan pemantauan rutin, mendeteksi perubahan lingkungan, dan mengidentifikasi potensi ancaman seperti deforestasi ilegal atau kebakaran hutan. Ini juga mendorong pengembangan teknologi lokal, seperti perangkat tambahan atau solusi kreatif yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan setempat.
“Hal penting lainnya, pelatihan ini juga untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya konservasi lingkungan dan bagaimana teknologi drone dapat membantu dalam upaya tersebut. Ini dapat membantu mengarahkan perhatian pada praktik-praktik yang berkelanjutan dalam pengelolaan hutan desa,” papar Yus.
Peningkatan Kapasitas
Drone menjadi sangat penting untuk saat ini. Hutan desa yang begitu luas tidak cukup hanya dilakukan patroli di darat, melainkan lewat udara juga. Untuk itu, personel LPHD mesti memiliki keterampilan mengoperasikan drone. Ini bagian dari upaya PRCF Indonesia meningkatkan kapasitas LPHD.
Jumlah peserta pelatihan ini 23 orang. Peserta didominasi utusan dari lima LPHD, sisanya dari personel PRCF dan pendamping desa. Metodologi pelatihan yang dilakukan adalah pemaparan, diskusi, tanya jawab dan praktik minimal 30 persen dari total durasi. Di antara materi pelatihan tentang pengenalan konsep dasar droen, teori penerbangan, praktik pengoperasian, keterampilan pengolahan data, pemahaman sensor dan perangkat, dan sebagainya.
Dengan adanya pelatihan ini, peserta diharapkan semakin terampil menerbangkan drone, dan memahami pengolahan data, serta aturan drone itu sendiri. Harapannya lagi, setelah kembali ke desanya masing-masing bisa langsung dipraktikkan. (ros)