Menara pemanatau api akan dibangun di Desa Nanga Betung dan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu. Tujuannya untuk melakukan pencegahan dini Kebaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Saat ini masih dalam proses Detail Engineering Design (DED).
“Kita baru saja melakukan pencarian titik yang pas untuk pembangunan menara api. Alhamdulillah, titik sudah ditemukan. Sekarang, kita sedang melakukan proses DED,” kata Fasilitator Pembangunan Usaha Produktif PRCF Indonesia, Iwan Supardi ST di kantornya, Senin (1/8/2022).
Untuk mencari titik yang pas pembangunan menara pemantau api perlu waktu cukup lama. Pihaknya harus menggunakan jasa tim konsultan untuk melakukan survei di Hutan Pundjung Barata Desa Nanga Betung dan Hutan Bukit Belang Desa Tanjung. Tim ini menggunakan drone dengan ketinggian 20 meter.
“Titik yang pas sudah ditemukan dan menara nantinya akan dibangun berdasarkan titik tersebut. Di titik itu nanti apabila menara apinya sudah dibangun, bisa memantau kondisi hutan 360 derajat. Apabila ada Karhutla, tentu bisa dipantau secara cepat,” papar Iwan.
Saat ini pihaknya sedang menyusun DED. Apabila DED ini sudah selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan lelang. Kalau sudah lelang, pemenangnya nantilah yang akan membangun menara api di tengah hutan itu.
“Saya hanya berharap, proses administrasi menuju pembangunan menara itu bisa berjalan lancar. Apabila lancar, tentu pembangunannya bisa segera dilakukan. Dengan cepat dibangun, upaya melakukan pencegahan dini Karhutla bisa dilakukan juga,” papar alumni Fakultas Teknik Untan ini.
Cegah Karhutla
Menara pemantau api bukan barang baru di Kabupaten Kapuas Hulu. Di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir yang juga desa dampingan PRCF Indonesia sudah memiliki menara api. Lewat menara api inilah biasanya personel PRCF dan LPHD Lauk Bersatu memantau kondisi hutan.
Menara itu dibuat menggunakan kayu. Kayu dengan kualitas bagus dikonstruksi sedemikian rupa sehingga menjulang tinggi. Dengan kayu kualitas bagus ini membuat menara api bisa bertahan lama.
Upaya pencegahan dini Karhutla tidak hanya dibangunnya menara api saja, melainkan sumber daya manusia (SDM) juga disiapkan. LPHD Lauk Bersatu sudah melatih personelnya cara memadamkan api. Mereka juga sudah dilengkapi dengan mesin pemadam api. Termasuk juga seragam, topi dan sepatu bot standar pemadam api juga sudah disiapkan. Apabila terjadi Karhutla, seluruh personel dan peralatan sudah siap. (ros)