Pesantren ramadan

Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu bekerja sama dengan sekolah PAUD menggelar Pesantren Ramadan. Dalam kegiatan itu digelar aneka lomba rangka memeriahkan bulan suci Ramadan. Aneka lomba ini dalam upaya mengedukasi anak usia dini dan para remaja tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

“Kegiatan berlangsung tiga hari di masjid Nanga Lauk. Walau pun dibungkus memeriahkan bulan suci Ramadan, tujuan utama sebenarnya upaya edukasi anak usia dini dan para remaja tentung menjaga lingkungan hidup,” kata Fasilitator Konservasi, PRCF Indonesia, Erik Munandar  S Hut, Jumat (15/3/2024).

Pesantren Ramadan
Suasana lomba dalam Pesantren Ramadan yang digelar LPHD Lauk Bersatu dan sekolah PAUD di Masjid Nanga Lauk

Dijelaskannya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keceriaan dan semangat spiritual anak-anak di bulan Ramadan. Lomba yang diadakan meliputi mewarnai, azan, dan menghafal ayat alquran. Selain itu, LPHD Lauk Bersatu juga memberikan edukasi kepada para siswa SD dan SMP tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pengenalan mengenai hutan desa.

“Edukasi tentang lingkungan sangat penting bagi generasi muda. Melalui edukasi ini, diharapkan para peserta Pesantren Ramadan dapat memahami peran penting hutan desa dan lingkungan bagi kehidupan,” ungkap alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.

Lomba berbasis lingkungan juga diadakan, yaitu lomba cerita pendek bagi siswa SMP dengan tema hutan desa dan lingkungan. Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kepedulian siswa terhadap lingkungan.

“Siswa ini generasi muda yang harus kita siapkan sebaik mungkin yang menjadi penerus dalam menjaga hutan desanya. Sejak dini kita tanamkan semangat cinta pada hutan. Tujuannya saat mereka sudah dewasa bisa menjadi penerus para seniornya di LPHD saat ini,” harap Erik.

Generasi Penerus

Setiap ada momentum, selalu sisipkan cinta pada lingkungan hidup. Hal inilah dilakukan LPHD didampingi PRCF Indinesia, momentum puasa Ramadan juga disisipkan menanamkan kesadaran pada lingkungan. Ditanamkannya semangat cinta pada lingkungan hidup pada usia dini memiliki banyak manfaat, antara lain:

Suasana lomba dalam Pesantren Ramadan yang digelar LPHD Lauk Bersatu dan sekolah PAUD di Masjid Nanga Lauk
Suasana lomba dalam Pesantren Ramadan yang digelar LPHD Lauk Bersatu dan sekolah PAUD di Masjid Nanga Lauk

1.Kesadaran Lingkungan yang Tinggi. Anak-anak yang tumbuh dengan kesadaran lingkungan yang tinggi cenderung lebih peduli terhadap alam dan upaya-upaya pelestariannya. Sejak kecil diajarkan jangan merusak hutan, karena hutan memiliki fungsi besar bagi kehidupan masyarakat. Dengan cara ini akan tumbuh kesadaran sampai mereka dewasa tidak berani merusak hutan.

  1. Penghargaan terhadap Alam. Dengan semangat cinta pada lingkungan hidup, anak-anak akan belajar menghargai keindahan alam dan nilai-nilai ekologisnya seperti air bersih, udara bersih, hutan, dan keanekaragaman hayati.
  2. Keterlibatan dalam Aksi Pelestarian. Anak-anak yang mencintai lingkungan hidup cenderung terlibat dalam aksi-aksi pelestarian, baik secara individu maupun dalam kelompok.
  3. Pemahaman tentang Interaksi Manusia dengan Lingkungan. Dengan memahami hubungan yang kompleks antara manusia dan lingkungan, anak-anak akan lebih mudah memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan.
  4. Pembentukan Kebiasaan Berkelanjutan. Semangat cinta pada lingkungan hidup dapat membantu membentuk kebiasaan berkelanjutan, seperti daur ulang, menghemat air dan energi, serta memilih produk ramah lingkungan. (ros)