Pelatihan Bahasa Inggris dan komputer dilaksanakan PRCF Indonesia dikhususkan untuk anak-anak Desa Nanga Lauk mulai 11 Oktober 2021 sampai sekarang. Tidak ada pungutan biaya alias gratis. Fasilitas dan tempat memanfaatkan inventaris LPHD Lauk Bersatu.
“PRCF tidak melulu berbicara soal konservasi hutan desa. Kita peduli terhadap pendidikan penguasaan Bahasa Inggris dan Komputer terutama bagi murid atau siswa SD dan SMP. Banyak di antara mereka masih lemah di bidang ini,” kata Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat, Senin (1/11/2021).
Dijelaskan Rio, Bahasa Inggris dan Komputer sangat penting di era digital saat ini. Masyarakat dunia tidak bisa dipisahkan lagi dengan dunia komputer. Di dalam komputer sendiri menggunakan Bahasa Inggris. Sementara di Nanga Lauk belum memiliki kursus untuk kedua bidang tersebut.
“Kebetulan personel kita memiliki kemampuan untuk melakukan pelatihan Bahasa Inggris dan Komputer. Kemudian, LPHD juga memiliki beberapa laptop dan ruangan untuk belajar. Jadi, kita manfaatkan semua itu untuk meningkatkan SDM anak-anak Nanga Lauk,” jelas pria kelahiran Jawai Sambas ini.
Pelatihan Bahasa Inggris dan Komputer ini dimulai sejak 11 Oktober 2021 sampai sekarang dengan jadwal kegiatan pada pukul 19.30 – 20.30 WIB untuk tingkat SD. Sementara untuk tingkat SMP pada pukul 20.30 – 21.30. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas SDM terutama bagi generasi muda di Desa Nanga Lauk,” harap alumni Untan Pontianak ini.
Kendala Pelatihan
Erik Munandar, pendamping desa yang bertanggung jawab terhadap pelatihan tersebut. Ia merasakan sangat senang bisa berbagi kemampuan untuk generasi penerus Nanga Lauk. Pelatihan tersebut tidak bisa disamakan dengan seperti pelatihan di daerah perkotaan.
“Fasilitas seperti Laptop dan Modul pembelajaran belum memadai. Kemudian, Waktu yang singkat dikarenakan listrik akan mati pada malam hari. Namun, semangat anak-anak ingin belajar sangat tinggi,” kata Erik.
Dia berharap, untuk kedepannya, segala fasilitas bisa ditambah lagi mengingat begitu tingginya antusias anak-anak ingin menguasai Bahasa Inggris dan Komputer. Ia juga memaklumi segala kekuragan, namun ia berasa senang karena pelatihan itu sudah dimulai dan sedang berjalan. “Semoga pelatihan atau bimbingan belajar ini bisa terus bertahan,” harap Erik. (ros)