Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Janiarto Paradise Pawa mengeksplorasi potensi ekowisata di Desa Nanga Jemah, Kecamatan Boyan Tanjung. Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan budaya serta meningkatkan perekonomian kawasan sekitarnya. Pengembangan ekowisata di Desa Nanga Jemah diharapkan dapat menjadi sumber mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa variabel utama dalam komponen destinasi pariwisata: attractions, amenities, accessibility, activities, available packages, dan ancillary services. Data primer dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Sementara data sekunder diperoleh dari dokumen desa, jurnal penelitian, internet, dan sumber relevan lainnya. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi potensi pariwisata dan berbagai fasilitas pendukungnya.

Potensi ekowisata
Ikan sungai salah satu potensi ekowisata Desa Nanga Jemah

Hasil Penelitian

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 19-26 Februari 2024, ditemukan berbagai potensi atraksi ekowisata di Desa Nanga Jemah:

  1. Fitur Geologis dan Alam

– Perbukitan: Menawarkan pemandangan alam yang memukau dan jalur trekking.

– Air Terjun dan Jeram Sungai: Destinasi populer untuk kegiatan rafting dan wisata air.

– Satwa dan Tumbuhan Liar: Menyediakan peluang untuk pengamatan flora dan fauna.

  1. Atraksi Wisata Budaya

– Upacara Tradisional: Menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan budaya lokal.

– Makanan Tradisional: Menambah daya tarik wisata kuliner.

Aktivitas Wisata

Beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Desa Nanga Jemah meliputi:

– Wisata Petualangan: Trekking dan rafting.

– Wisata Kehidupan Liar: Pengamatan flora dan fauna serta memancing.

Aksesibilitas

Desa Nanga Jemah dapat diakses melalui dua jalur dari Jalan Raya Lintas Selatan Kapuas Hulu, yaitu jalur Nanga Tepuai dan Jalur Mujan. Kedua jalur ini memiliki kondisi jalan yang bervariasi antara beraspal, beton, sirtu, dan tanah pada beberapa bagian yang rusak.

Fasilitas Pendukung

Desa Nanga Jemah belum memiliki fasilitas akomodasi khusus untuk pengunjung. Sebagian besar wisatawan berasal dari desa tetangga dan biasanya pulang pada hari yang sama. Pengunjung dari tempat yang lebih jauh, seperti Sintang dan Putussibau, umumnya berkemah di bukit atau air terjun Sarai Biyu.

Aktivitas wisata di desa ini masih berjalan secara musiman tanpa adanya lembaga khusus yang mengelolanya, sehingga paket wisata belum tersedia. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan meliputi:

– Menangkap ikan di Sungai Boyan.

– Trekking ke air terjun.

– Pengamatan satwa liar.

– Pengamatan tumbuhan estetis.

– Panen buah hutan.

– Wisata air arus deras.

Fasilitas Umum

Fasilitas kesehatan di Desa Nanga Jemah berupa Poliklinik Desa (Polindes). Fasilitas vital lainnya termasuk jaringan pipa air bersih dari Bukit Selingit dan jaringan listrik yang baru terpasang pada Januari 2024.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Nanga Jemah memiliki potensi besar untuk pengembangan ekowisata. Dengan pengelolaan yang tepat dan penambahan fasilitas pendukung, ekowisata di desa ini dapat berkembang dan memberikan manfaat ekonomi serta pelestarian lingkungan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. (ros)

Leave A Comment