Sinergi program konservasi hutan yang dimiliki LPHD Lauk Bersatu dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Nanga Lauk terus dijajaki. Pada Kamis (18/2/2021), PRCF Indonesia memfasilitasi pertemuan antara LPHD dengan Pemdes Nanga Lauk. Tujuannya tak lain untuk sinergisitas program konservasi hutan.
“Sinergi program harus dilakukan antara LPHD dan Pemdes. Sebab, tujuannya sama-sama untuk pengelolaan hutan dan kesejahtaraan masyarakat Nanga Lauk itu sendiri. Untuk program konservasi hutan mesti mendapatkan dukungan tertama Pemdes, Kecamatan, serta Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” kata Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat usai dari Kantor Desa Nanga Lauk, Kamis (18/2/2021).
Selain sinergi program, LPHD juga menyampaikan sejumlah program yang akan diimplementasikan pada tahun 2021. Seluruh program disampaikan agar Pemerintahan Desa yang dipimpin oleh Agus Yanto mengetahui dan ikut memberikan dukungan. Bagaimanapun implementasi program LPHD adalah untuk masyarakat Nanga Lauk itu sendiri dan ini sejalan dengan program Pemdes.
“Kita juga menyampaikan progress program pada kuartal 2. Apa saja yang telah dikerjakan oleh LPHD selama tiga bulan terakhir. Kemudian, kita juga melaporkan program monitoring adap kuartal 2. Pihak Pemdes merespons positif yang telah dilakukan LPHD,” papar Rio yang mendampingi LPHD yang diwakili Arsyad. Dari pihak Pemdes ada Kepala Desa Agus Yanto, Sekretaris Desa Sudirman dan sejumlah perangkat desa lainnya.
Menurut Rio, ke depannya, LPHD Lauk Bersatu terus didorong untuk melaporkan setiap program yang telah ataupun akan dilakukan. Hal ini penting agar Pemdes mengetahui setiap program yang dilakukan. Tujuannya tak lain agar terjalin sinergi program agar nanti tidak tumpang tindih.
Terus Ditingkatkan
Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut menyambut baik kunjungan LPHD Lauk Bersatu ke Kantor Desa Nanga Lauk. Dia berharap, dengan adanya kunjungan tersebut sinergi program terus ditingkatkan.
“Alhamdulillah, semoga hubungan dengan pemerintah semakin sinergi,” kata Imanul merespon kunjungan LPHD ke Kantor Desa Nanga Lauk tersebut.
Program konservasi yang didampingi PRCF Indonesia dengan mendampingi LPHD Lauk Bersatu semata-mata mencipta masyarakat mandiri. Hal ini juga sejalan dengan keinginan Gubernur Kalbar agar seluruh desa menjadi Desa Mandiri. “PRCF akan terus mendampingi warga Nanga Lauk dalam mengelola hutan desanya dan terus meningkatkan kesejahteraan mereka,” harap Imanul. (ros)