Empat kriteria Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) telah ditetapkan oleh Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat (BUPSHA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Keempat kriteria itu berupa blue, silver, gold, dan platinum.

Kriteria tersebut terungkap dalam zoom meeting bertemakan “Kawasan Perdesaan, Perhutanan Sosial dan Ketahanan Pangan” pada Selasa 6 Oktober 2020 pukul 10.00-12.00 WIB. Empat kriteria tersebut disebutkan oleh Amas Wijaya perwakilan Perhutani Jawa Barat dalam presentasinya.

Amas dalam power pointnya menyebutkan empat kriteria KUPS, yakni blue (biru), silver (perak), gold (emas), dan terakhir platinum. KUPS akan mendapatkan status blue apabila sudah ditetapkan secara legal sebagai KUPS. Kalau di Nanga Lauk, KUPS sudah mendapatkan legal formal dari Pemerintahan Desa (Pemdes). Kemudian, potensi usaha sudah teridentifikasi.

Di Nanga Lauk sudah ada lima KUPS, yakni KUPS Madu, Rotan, Ikan, Karet, dan Ekowisata. Lima KUPS memiliki potensi teridentifikasi sangat jelas. Bisa dipastikan lima KUPS sudah bisa mendapatkan status blue.

Berikutnya, KUPS akan mendapatkan status silver. Selain sudah memiliki dua kriteria di atas, juga harus memiliki Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD), Rencana Kerja Usaha (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan unit usaha. Untuk KUPS di Nanga Lauk juga sudah memiliki kriteria tersebut. Lima KUPS bisa mendapatkan status silver.

Selain memiliki empat kriteria KUPS di atas, status berikutnya adalah gold (emas). Tambahan kriteria untuk mendapatkan gold ini adalah sudah memiliki pengolahan hasil atau sarana wisata, memiliki akses modal (mandiri/bantuan/pinjaman), dan mempunyai pasar/wisatawan (lokal). Untuk lima KUPS di Nanga Lauk, ada yang berhak mendapatkan gold yakni KUPS Madu. Sebab, KUPS ini sudah menghasilkan profit. Sementara KUPS lainnya belum mendapatkan profit.

Gatot Bimo Lurah Pojok Desa
Gatot Bimo Lurah Pojok Desa yang menjadi moderator zoom meeting

Kriteria terakhir dari KUPS adalah platinum. Selain mendapatkan tujuh kriteria di atas, untuk mendapatkan platinum sudah mempunyai pasar atau wisatawan regional. Untuk di Nanga Lauk banyak produk masih dijual secara lokal, belum sampai keluar negeri. Wajar apabila masih belum mendapatkan platinum.

Pembinaan Instensif

Program Specialist of Livelihoods PRCF Indonesia, Azri Ahmad S Hut yakin lima KUPS yang ada di Nanga bisa meraih kriteria tertinggi KUPS. Untuk saat ini saja sudah dipastikan meraih status blue dan silver.  Gold pun sudah ada. Cuma platinum yang belum.

“Kalau melihat kriteria tersebut, hanya platinum belum diraih. Tapi, kita yakin suatu saat nanti seluruh kriteria itu bisa dicapai. Tentunya itu menjadi motivasi kita sebagai fasilitator agar KUPS bisa mencapainya,” harap Azri. (ros)